Selasa, 03 Mei 2016

Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)


Pendewasaaan usia perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga pada saat perkawinan, perempuan mencapai minimal usia 20 tahun  dan laki-laki usia 25 tahun.
Pendewasaan usia perkawinan merupakan bagian dari program Keluarga Berencana Nasional. Program PUP akan memberikan dampak terhadap peningkatan umur kawin pertama yang pada gilirannya akan menurunkan Total Fertility Rate (TFR)

Tujuan program pendewasaan usia perkawinan adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar dalam merencanakan keluarga mereka dapat mempertimbangkan  berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga. Baik itu kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan , sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran

A. Masa Menunda Kehamilan :
    Perempuan menikah pada usia kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya sampai           usia minimal 20 tahun. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah kondom, pil, IUD, metode sederhana, implan dan suntikan.

B. Masa Menjarangkan Kehamilan
Pada masa ini usia isteri antara 20-35 tahun, merupakan periode yang paling baik untuk hamil dan melahirkan karena mempunyai resiko paling rendah bagi ibu dan anak, Jarak ideal untuk menjarangkan kehamilan adalah 5 tahun. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah IUD, suntikan, pil, implan, dan metode sederhana.

C. Masa Mengakhiri Kehamilan
Masa mengakhiri kehamilan berada pada usia PUS  diatas 35 tahun, sebab secara empirik diketahui melahirkan anak diatas usia 35 tahun banyak mengalami resiko medik. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah steril, IUD, implan, suntikan, metode sederhana dan pil.

Sehat adalah suatu keadaan dimana sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, namun juga sehat secara mental, dan sosiokultural. Salah satu prasyarat untuk menikah adalah kesiapan fisik, dan yang sangat menentukan adalah umur melakukan pernikahan tersebut , Secara biologis, fisik manusia tumbuh secara berangsur-angsur sesuai dengan pertamabahan usia. Elizabeth B. Hurlock, 1993, h,189 mengungkapkan bahwa pada laki-laki organ reproduksinya diusia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Setelah dewasa, ukuran dan proporsi tubuh berkembang dan organ-organ reproduksi pun ikut berkembang. Bagi laki-laki kematangan orang reproduksi terjadi pada usia 20 atau 21 tahun.

Pada perempuan, organ reproduksi tumbuh pesat pada usia 16 tahun. Pada masa tahun pertama menstruasi dikenal dengan tahap kemandulan remaja, yang tidak menghasilkan ovulasi atau pematangan dan pelepasan telur yang matang dari folikel dalam indung telur. Organ reproduksi dianggap sudah cukup matang pada usia 18 tahun, pada usia ini rahim (uterus) bertambah panjang dan indung telur bertambah berat.

Dalam masa reproduksi, usia dibawah 20 tahun adalah usia yang dianjurkan untuk menunda perkawinan dan kehamilan. Dalam usia ini remaja masih dalam proses tumbuh kembang baik secara fisik maupun psikis. Proses tumbuh kembang berakhir pada usia 20 tahun, dengan alasan ini maka perempuan dianjurkan menikah pada usia 20 tahun. Apabila pasangan suami isteri menikah sebelum pada usia tersebut, dianjurkan untuk menunda kehamilan sampai usia isteri 20 tahun dengan menggunakan alat kontrasepsi.

Seorang perempuan yang telah memasuki jenjang pernikahan maka ia harus mempersiapkan diri untuk proses kehamilan dan melahirkan. Sementara itu jika ia menikah pada usia dibawah akan banyak resiko yang terjadi karena kondisi rahim dan panggul belum berkembang optimal. Hal ini dapat menyebabkan resiko kesakitan dan kematian yang timbul selama proses kehamilan dan persalinan.Resiko-resiko tersebut yaitu :

1. Resiko pada proses kehamilan :
    a. Keguguran (aborsi) yaitu berakhirnya proses kehamilan pada usia kurang dari 20 minggu
    b. Pre eklampsia yaitu ketidak teraturan tekanan darah selama kehamilan dan Eklampsia yaitu kejang pada                  kehamilan
    c.Infeksi yaitu peradangan yang terjadi pada kehamilan
    d. Anemia yaitu kurangnya kadar hemoglobin dalam darah
    e. Kanker Rahim yaitu kanker yang terdapat pada rahim, hal ini erat kaitannya dengan belum sempurnanya perkembangan dinding rahim
    f. Kematian bayi, yaitu bayi yang meninggal dalam usia kurang dari 1 tahun

2. Resiko pada proses persalinan :
    a. Prematur, yaitu kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu
    b. Timbulnya kesulitan persalinan, yang dapat disebabkan karena faktor dari ibu, bayi dan proses persalinan
   c. BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) yaitu bayi yang lahir dengan berat dibawah 1.500 gram
   d. Kematian Bayi ,  yaitu bayi yang meninggal dalam usia kurang dari 1 tahun
   e. Kelainan bawaan, yaitu kelainan atau cacat yang terjadi sejak dalam proses persalinan




Kesimpulan :
Pasangan yang sehat adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental,dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan namun juga sehat secara mental dan sosial kultural, Salah satu prasyarat untuk menikah adalah kesiapan fisik. Yang menentukan adalah umur untuk melakukan pernikahan. Secara biologis, fisik manusia berangsur-angsur tumbuh sesuai dengan pertambahan usia.

BAHAYA NARKOBA

Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkawatirkan, terutama bagi generasi muda bangsa Indonesia. Banyaknya kasus penggerebekan pabrik narkoba oleh pihak kepolisian,membuktikan peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah di bumi Pertiwi ini sangat memprihatinkan. Indonesia tidak lagi menjadi tempat peredaran,namun juga menjadi basis produksi massal narkoba.KIta dukung usaha Polri memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
Narkoba atau istilah lainnya napza atau naza,merupakan obat-obatan kedokteran yang pemakaiannya memerlukan izin dan pengawasan ketat,sebagian besar narkoba memiliki efek yang tinggi terhadap metabolisme tubuh,terutama jaringan syaraf otak manusia. Disebut penyalahgunaan karena pemakaian narkoba tersebut tanpa izin yang sah dari pihak dokter. Para dokter profesional sangat berhati-hati sekali memberikan obat kepada pasien. Obat-obatan narkoba tergolong obat keras atau istilahnya obat daftar G (kalau salah,tolong beritahu kami).
Narkoba merupakan zat/bahan adiktif yang bekrja pada sistem syaraf pusat otak,dapat menyebabkan euforia,keyamanan semu,penurunan sampai hilangnya rasa nyeri serta dapat menimbulkan ketergantungan.
Berdasarkan bahannya terdiri atas :
1. Natural (ganja,candu,cocaine,jamur,kaktus,tembakau,pinang,sirih,jamur dll)
2. Sintesis (campuran kimia) seperti kodein,amphetamin dll.
Semua narkoba memiliki efek kerja :
1. Merangsang sistem syaraf pusat seperti opium,morfin,kodein.
2. Menurunkan sistem syaraf pusat seperti kafein,kokain,ectasy dan tembakau/rokok.
3. Mengacaukan sistem syaraf pusat (LSD,Meskalin,ganja,dll)
Beerdasarkan cara penggunaannya terdiri dari:
1. Secara oral (alkohol,ectasy,sedativ,LSD dll)
2. Injeksi (heroin,morfin)
3. Ditaruh di luka (kodein,heroin,morfin)
4. Dihirup/inhaler (kokain,lem,bensinn dll)
Berdasarkan bentuk :
1. Bubuk (heroin,morfin,kodein,methampetamin)
2. Pasta (heroin,kodein dll)
3. Pil (ectasy,sedative dll)
4. Kristal (amphetamin dll)
5. Kertas (LSD dll)

Diriku Tubuhku

Pendahuluan
Setiap remaja dapat dikatakan dengan sendirinya akan mengenal tubuh dan bagian-bagian tubuhnya sendiri. Tetapi pada umumnya anak-anak yang baru beranjak remaja sering kali belum mengenal bagaian-bagian tubuh serta fungsi-fungsinya secara benar dan utuh. Apabila mereka tidak memahami bagian tubuh dan fungsinya dengan benar, maka mereka bisa lalai dalam pemeliharaan atau perawatan bahkan penggunaannya, baik oleh diri sendiri maupun oranglain.oleh karena itu, mengenal bagian-bagian tubuh dengan benar membantu remaja mengenal dirinya dengan benar dan selanjutnya bisa membantu remaja membawa diri secara benar.
Bagian-Bagian Tubuhku
Tujuan:
  1. Peserta dapat mengatasi rasa sungkan, malu dan khawatir membicarakan hal-hal yang menyangkut tubuh dan perubahan pada tubuh mereka.
  2. Peserta lebih terbuka terhadap pembicaraan mengenai bagian-bagian tubuh yang seringkali dianggap tidak boleh.
Bagian-bagian dalam struktur tubuhku sangatlah banyak, ada kepala, Badan, tangan, kaki. Kepala terdapat organ kepala yang sangat banyak, Badan juga terdapat organ dalam badan yang sangat banyak diantaranya organ reproduksi.
Ada beberapa organ reproduksi yang populer baik bagi perempuan maupun laki-laki. Contohnya Zakar atau Penis, Vagina, Buah dada, dll.
Tidak sedikit orang merasa malu menyebut bagian-bagian organ reproduksi, karena menganggap jorok dan kata-kata kotor. Padahal kata tersebut menjadi kotor apabila dipakai atau digunakan untuk memberi gelar seseorang dan atau untuk memaki seseorang.
Perlu penegasan bahwa membicarakan menyangkut bagian-bagian tubuh kita utamanya organ reproduksi merupakan hal biasa. Kita tidak perlu merasa malu dan takut mengungkapkan pertanyaan atau ketidaktahuan kita tentang perubahan-perubahan yang akan terjadi dengan tubuh kita sendiri.
Mengenal Organ-Organ Reproduksi
Tujuan:
  1. Peserta mengenal secara khusus organ-organ reproduksi.
  2. Peserta memahami fungsi organ-organ reproduksinya.
A. Organ Reproduksi Perempuan
Terdapat beberapa organ reproduksi perempuan yang penting dalam proses reproduksi adalah:
1. Ovarium (Indung Telur)
Yaitu organ di kiri dan di kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul indung telur berfungsi menghasilkan sel telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma sehingga terjadi janin. Bila tidak dibuahi, akan ikut keluar bersama darah pada saat menstruasi. Disamping itu pula ovarium menghasilkan hormon-hormon (estrogen, pogesteron dll)
2. Fimbrae (Umbai-Umbai)
Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur.
3. Tuba Falopi (Saluran Telur)
Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui ovum dari indung telur menuju rahim (proses ovulasi) dan tempat pembuahan (konsepsi) atau bertemunya sel telur dan sperma. Ujungnya adalah fimbrae.
4. Uterus (Rahim)
Berupa rongga yang terlindungi oleh beberapa lapisan otot dan selaput lendir, fungsinya tempat berkembangnya janin atau tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya antara 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Dinding rahim yang menebal dan berisi pembuluh darah akan keluar sebagai menstruasi, dindingnya terdiri dari:
  • Lapisan Parametrium
Adalah lapisan yang paling luar dan lapisan yang berhubungan dengan rongga perut.
  • Lapisan Miometrium
Adalah lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi)
  • Lapiasan Endometrium
Adalah lapisan dalam dari rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan endometrium terdiri dari lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Cervix (Leher Rahim)
Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.
6. Vagina (Liang Kemaluan/lubang senggama)
Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan k.l 6,5 cm dan dinding belakang k.l 9 cm yang bersifat elastis dengan berlipat-lipat. Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu bersenggama, tempat keluarnya menstruasi dan jalan lahir bayi.
7. Lambia (Bibir Kemaluan)
Terdiri dari dua bagian, yaitu Lambia mayor dan Lambia minor.
8. Muluit Vagina
Yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara (Hymen) yaitu selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung pembuluh darah.
9. Klitoris (kelentit), yaitu benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh alat kelamin perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
B. Organ Reproduksi Laki-Laki
Organ reproduksi laki-laki yang penting dalam proses reproduksi adalah:
1. Penis
Berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk pembuangan sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara seksual darah banyak dopompakan ke penis sehingga berubah menjadi tegangdan besar, disebut ereksi.
2. Glans
Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebut foreskin (Preputium). Di beberapa negara memiliki kebiasaan memberssihkan daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal dengan sunat/Khitan. Khitan dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis, sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang dan beberapa macam kanker.
3. Uretra (Saluran Kencing)
Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Mulut uretra adalah awal dari saluran kencing.
4. Vas Deferens (Saluran Sperma)
Adalah saluran yang menyalurkan sperma dari tertis menuju ke prostat. Vas deferens panjangnya k.l 4,5 cm dengan diameter k.l 2,5.
Menstruasi 
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 – 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari.
Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.
Kecuali jika seorang gadis telah dipersiapkan akan kedatangan menstruasi, hal ini bisa menjadi saat yang mengecewakan baginya. Anak-anak perempuan yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah laku yang buruk. Anak-anak perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dapat mengalami rasa malu yang amat dan perasaan kotor saat menstruasi pertama mereka. Bahkan saat menstruasi akhirnya dikenali sebagai proses yang normal, perasaan kotor dapat tinggal sampai masa dewasa. Namun, dalam tahun-tahun belakangan ini pendidikan anatomi dan fisiologi yang lebih baik telah menjadikan penerimaan akan menstruasi. Malahan banyak wanita yang melihat menstruasi dengan bangga sebagai proses yang hanya terjadi pada wanita. Beberapa keluarga bahkan memiliki perayaan khusus untuk menghormati kedewasaan seorang wanita muda.
Meskipun begitu, banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode menstruasi mereka datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore, atau menstruasi yang menyakitkan. Hal ini khususnya sering terjadi awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan menstruasi dapat berupa payudara yang melunak, puting susu yang nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini dikenal sebagai gejala datang bulan atau PMS, dan mungkin membutuhkan penanganan medis.
Dalam beberapa kasus pengadilan di Inggris dan Perancis, para pengacara telah menggunakan keberadaan PMS untuk berargumentasi mengenai turunnya kemampuan saat melakukan perbuatan kriminal. Di masa lalu, PMS dianggap sebagai kondisi psikosomatik, dan berlanjut menjadi subyek tertawaan, sekarang PMS dikenal memiliki sebab organik. Beberapa pengobatan telah diciptakan untuk mengatasi gejala-gejala PMS.
Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau kegagalan bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran menstruasi yang berlebihan, kondisi yang dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode normal.
Sikap terhadap menstruasi dapat berbeda pada setiap masyarakat. Banyak masyarakat yang memandang wanita sebagai terkontaminasi atau tercemar saat menstruasi dan tidak mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan masyarakat karena takut akan ikut tercemar. Menstruasi adalah satu dari banyak pembenaran yang telah diberikan untuk menghalangi wanita memasuki peran-peran keagamaan pada beberapa agama. Ritual pembersihan di akhir menstruasi dianjurkan pada beberapa masyarakat. Namun, masyarakat lain menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dan tidak menghukum atau menghalangi wanita saat mereka mengalaminya.

Selasa, 23 Juni 2015

Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)

Apa itu PUP?

Pernah dengar istilah "Pernikahan Dini" kan...?? Banyak teman-teman yang mengalaminya. untuk mencegahnya BKKBN punya solusinya lho... Melalui Program GenRe, Kita di ajak untuk melakukan PUP.

PUP singkatan dari Pendewaan Usia Perkawinan mencapai usia minimal 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

Apa sih tujuan PUP?
Untuk memberikan pengertian dan pemahaman serta kesadaran kepada remaja dalam merencanakan keluarga, dapat mempertimbangkan berbagai aspek seperti aspek kesehatan, ekonomi, psikologis, pendidikan dan kependudukan serta perencanaan keluarga.
Pendewasaan Usia Perkawinan itu penting lhooo…! Kenapa yaa??
a.       Aspek Kesehatan
Perempuan yang menikah kurang dari 20 tahun mempunyai risiko meninggal saat proses kehamilan dan persalinannya, karena organ reproduksinya belum siap untuk proses tersebut.

Tahukah kamu
Dibandingkan kelompok perempuan usia 20-24 tahun, bagi perempuan berusia 15-19 tahun berisiko dua kali lipat meninggal saat hamil maupun bersalin, bahkan risiko ini meningkat lima kali lipat pada kelompok usia 10-14 tahun.

b.      Aspek Ekonomi
Kesiapan secara ekonomi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam keluarga, terdapat beberapa kebutuhan yang hendaknya dipenuhi, yaitu :
1.      Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer keluarga adalah kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh keluarga dan sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya Kebutuhan makan, minum, pakaian dan tempat tinggal.
2.      Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder keluarga adalah kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan primer terpenuhi. Contohnya kebutuhan alat komunikasi, kesehatan dan pendidikan.
3.      Kebutuhan tersier
Kebutuhan tersier keluarga adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak sederhana dan berlebihan yang timbul setelah terpenuhinya kebutuhan Primer dan kebutuhan Sekunder. Contohnya adalah mobil, apartemen, dan lain sebagainya.

c.       Aspek psikologis
Berdasarkan masa perkembangan manusia, pada usia 20-24 tahun remaja memasuki masa dewasa awal, dimana remaja mulai mengalami kematangan fisik dan emosi.
Kesiapan psikologis yang perlu dimiliki sebelum remaja memasuki kehidupan perkawinan yaitu :
1.      Kematangan emosi
Perkawinan usia muda dimana emosi masih belum stabil dan dapat menimbulkan persoalan dalam rumah tangga. Kematangan emosi ini akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia.
2.      Kemampuan penyesuaian diri
Di dalam perkawinan terdapat banyak konsekuensi yang harus dihadapi sebagai bentuk pergantian status dari lajang menjadi suami/istri. Perubahan status tersebut menuntut adanya penyesuaian diri terus menerus sepanjang perkawinan.

d.      Aspek Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal untuk mencapai kehidupan yang berkualitas. Pernikahan di usia muda seringkali menyebabkan remaja tidak lagi bersekolah karena mempunyai tanggungjawab baru, yaitu sebagai kepala keluarga dan calon ayah atau istri dan calon ibu, yang diharapkan berperan lebih banyak mengurus rumah tangga maupun menjadi tulang punggung keluarga dan keharusan mencari nafkah.
Semakin muda usia menikah, maka semakin rendah kesempatan remaja untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi.

e.       Aspek kependudukan
Salah satu aspek kependudukan adalah fertilitas. Fertilitas adalah kemampuan seorang perempuan subur untuk melahirkan bayi hidup. Tingkat fertilitas dipemngaruhi oleh median usia kawin pertama bagi perempuan. Tingginya tingkat fertilitas akan berdampak pada laju pertumbuhan penduduk meningkat.

Tahukah kamu….
Rata-rata, seorang wanita memiliki 300 bulan masa reproduksi. Potensi reproduksi seorang wanita dimulai pada usia menarche (menstruasi pertama). Potensi tersebut akan berhenti saat menopause.

Perempuan yang menikah pada usia muda akan mempunyai rentang waktu masa reproduksi lebih panjang sehingga berpotensi untuk mempunyai lebih banyak anak. Dengan menunda usia perkawinan, diharapkan tingkat kelahiran akan dapat dikendalikan.

f.       Aspek Perencanaan Keluarga
Saat berencana menikah, sebaiknya kita sudah merencanakan kapan menikah, ingin punya anak berapa, dengan jarak kelahiran berapa tahun.
Usia perempuan antara 20-35 tahun, merupakan periode yang paling baik untuk hamil dan melahirkan dengan jarak ideal untuk menjarangkan kehamilan adalah 5 tahun.

Apa saja hal-hal yang perlu disiapkan remaja sebelum menikah?
1.      Pemeriksaan Kesehatan Pranikah
Tujuannya untuk mengetahui sejak dini penyakit yang ada pada calon pengantin, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab terkait dengan rumah tangga mereka ke depan. Karena penyakit tersebut dapat mempengaruhi kondisi anak atau keturunan yang akan dilahirkan, yaitu risiko kecatatan atau kelainan, penyakit bawaan atau penyakit tertentu (seperti thalasemia, hemophilia, buta warna, asma/alergi, dan sebagainya).

2.      Persiapan Gizi
Calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan perlu meningkatkan status kesehatan dan status gizi agar terhindar dari KEK (Kurang Energi Kronis) dan Anemia. Calon pengantin yang mengalami KEK dapat berisiko pada saat kehamilan dan kelahiran, seperti pendarahan, keguguran, dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan anemia pada remaja dapat menurunkan produktivitas dan konsentrasi belajar, serta bila hamil dapat berisiko pada saat persalinan.

3.      Imunisasi Tetanus toxoid (TT)
Untuk keselamatan dan perlindungan diri terhadap penyakit tetanus, maka perlu dilakukan 5 (lima) kali pemberian imunisasi TT. Adapun waktu pemberian imunisasi TT yaitu :
TT 1 : 0 (nol) bulan
TT 2 : 1 (satu) bulan setelah TT 1
TT 3 : 6 (enam) bulan setelah TT 2
TT 4 : 12 (dua belas) bulan setelah TT 3
TT 5 : 12 (dua belas) bulan setelah TT 4

4.      Lain-lain
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemakaian NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif). Karena pemakaian NAPZA dapat mempengaruhi kesehatan perempuan, terutama pada saat kehamilan.

Apa saja manfaat dalam menunda usia perkawinan?
·         Remaja bisa menyelesaikan studinya dan meraih cita-citanya.
·         Perencanaan jumlah anak, usia hamil dan melahirkan serta jarak kelahiran akan membantu menghindari risiko kesakitan dan kematian karena proses kehamilan dan persalinan.
·         Kesiapan ekonomi akan menghindarkan keluarga dari permasalahan ekopnomi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
·         Lebih mudah melakukan penyesuaian diri dalam perkawinan.
·         Lebih mudah menerima dan mampu menghadapi berbagai masalah yang timbul dalam perkawinan, dengan cara yang bijaksana.
·         Mampu mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Trus, gimana dong, kalo seseorang gagal menunda perkawinannya?
PUP bukan sekedar menunda perkawinan sampai usia tertentu saja, akan tetapi juga mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup dewasa.
Kalau sudah terlanjur maka diupayakan agar Bulan Madu menjadi Tahun Madu. Maksudnya tunda dulu kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi sampai usia istri mencapai 20 tahun.

Tahukah kamu….
Jika perempuan hamil pada usia dibawah 20 tahun dan di ats 35 tahun, dapat menimbulkan risiko kesakitan dan kematian, yaitu:
·         Risiko pada Proses Kehamilan
Misalnya keguguran, Pre eklampsia, dan Eklampsia, Infeksi, Anemia, Bayi meninggal dalam kandungan dan mempunyai risiko terhadap terjadinya kanker rahim.

·         Risiko pada Proses Persalinan
Misalnya premature, terjadi kesulitan dalam Persalinan, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), Kelainan bawaan, Kematian bayi dan Kematian ibu.

Rabu, 17 Juni 2015

Logo Pusat Informasi dan Konseling Remaja SMKN 36 Jakarta



Lihatlah Penyandang Disabilitas Dari Kacamata Seorang Anak Kecil





Seiring dengan semakin dewasa dan berkembangnya pola pikir seorang manusia, maka akanberubah pula cara pandanganya. Tidak lagi polos dan naïf, serta mulai membangun dinding-dinding pembatas dan pembeda. Kalau Anda tidak percaya, mari kita lihat eksperimen berikut ini.
Sebuah video eksperimen yang cukup unik menunjukkan bedanya cara pandang seorang anak dengan orang dewasa, saat keduanya diperlihatkan wajah seorang penyandang disabilitas. Keduanya, baik itu ibu dan anak atau ayah dan anak, ditempatkan dalam sebuah ruangan dengan sekat dan sebuah layar peraga.
Mereka diminta untuk mengikuti ekspresi wajah pada orang yang ditampilkan di monitor itu. Ada beberapa ekspresi wajah yang lucu, konyol dan aneh. Orang tua dan anaknya mengikuti ekspresi itu, tanpa kesulitan. Sampai tibalah waktunya, wajah seorang penyandang disabilitas ditampilkan.
Saat wajah itu muncul, anak-anak menirukan mereka. Seperti sebagaimana mereka melakukannya pada adegan sebelum perempuan itu. Sementara itu, orang tua mereka terhenyak. Ada banyak hal yang mereka pikirkan, namun tak satu pun orang tua sanggup menirukan wajah gadis itu.
Di mata seorang anak kecil, tidak ada bedanya warna kulit, latar belakang, dan kondisi orang lainnya. Katakanlah mereka masih naïf dan polos, akan tetapi kasih sayang mereka murni dan tulus. Mereka bisa menunjukkan, tak ada yang salah saat kita merasa sama dengan mereka yang dianggap ‘berbeda’ di mata orang dewasa.
Kadang-kadang, kita perlu melihat sesuatu dari kacamata anak kecil yang lebih tulus. Semoga menginspirasi.

<http://boombastis.com/2015/01/14/penyandang-disabilitas>