Seiring dengan semakin dewasa dan berkembangnya pola pikir
seorang manusia, maka akanberubah pula cara pandanganya. Tidak lagi polos dan naïf,
serta mulai membangun dinding-dinding pembatas dan pembeda. Kalau Anda tidak
percaya, mari kita lihat eksperimen berikut ini.
Sebuah video eksperimen yang cukup unik menunjukkan bedanya
cara pandang seorang anak dengan orang dewasa, saat keduanya diperlihatkan
wajah seorang penyandang disabilitas. Keduanya, baik itu ibu dan anak atau ayah
dan anak, ditempatkan dalam sebuah ruangan dengan sekat dan sebuah layar
peraga.
Mereka diminta untuk mengikuti ekspresi wajah pada orang
yang ditampilkan di monitor itu. Ada beberapa ekspresi wajah yang lucu, konyol
dan aneh. Orang tua dan anaknya mengikuti ekspresi itu, tanpa kesulitan. Sampai
tibalah waktunya, wajah seorang penyandang disabilitas ditampilkan.
Saat wajah itu muncul, anak-anak menirukan mereka. Seperti
sebagaimana mereka melakukannya pada adegan sebelum perempuan itu. Sementara
itu, orang tua mereka terhenyak. Ada banyak hal yang mereka pikirkan, namun tak
satu pun orang tua sanggup menirukan wajah gadis itu.
Di mata seorang anak kecil, tidak ada bedanya warna kulit,
latar belakang, dan kondisi orang lainnya. Katakanlah mereka masih naïf dan
polos, akan tetapi kasih sayang mereka murni dan tulus. Mereka bisa
menunjukkan, tak ada yang salah saat kita merasa sama dengan mereka yang
dianggap ‘berbeda’ di mata orang dewasa.
Kadang-kadang, kita perlu melihat sesuatu dari kacamata anak
kecil yang lebih tulus. Semoga menginspirasi.
<http://boombastis.com/2015/01/14/penyandang-disabilitas>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar